Inilah cerita mantan anggota Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) organisasi yang dilarang oleh pemerintah ini, disampaikan oleh salah satu mantan Anggota Gafatar, Suyitno, asal Desa Besah, Kecamatan Kasiman, setelah dirinya dipulangkan oleh Pemerintah dari Kalimantan Timur, ia mengaku sangat kecewa karena harus pulang. Kekecewaan itu berkaitan dengan jerih payahnya selama bercocok tanam, karena saat ini padinya di Kaltim sedang memasuki masa panen.
Suyitno merasa sangat merugi, karena tanaman padi yang dikelolanya harus ditinggalkan begitu saja. menurutnya organisasi Gafatar yang dia ikuti adalah organisasi sosial, itulah yang mendorong Suyitno beserta keluarganya akhirnya memutuskan bergabung.
"Tidak ada masalah semuanya baik, kami lebih kepada kegiatan sosial, dan kami semua disana rukun Guyub sesama warga," kata Suyitno, (Rabu, 24/02/2016).
Dia juga menyampaikan bahwa dirinya pergi Ke Kalimantan mengikuti kelompok ini karena dikenalkan Gafatar oleh temannya. "Kami bisa bekerja bercocok tanam disana, dan kami juga senang bisa gabung kelompok Gafatar," tambahnya.
Tampak wajah kecewa dari Suyitno dan tidak ada perasaan menyesal ikut Gafatar begitu juga istrinya Endrik Listyowati, mereka kecewa dengan sikap masyarakat disana yang mengusir dirinya. "Saya sudah bisa hidup disana dengan orang orang lain, anak anak juga sudah nyaman, tapi tiba tiba harus dipulangkan," kata Endrik Listiowati kecewa.
Suyitno, bersama Istrinya dan juga kedua anaknya berangkat ke Kalimantan dan bergabung dalam Gafatar sejak 2 tahun lalu. Meski mereka mengaku kecewa karena dipulangkan, namun demi mengikuti keputusan pemerintah, akhirnya mereka harus memulai hidup baru bersama masyarakat di desa asalnya.
Selasa, 23 Februari 2016
Eks Gafatar Asal Kasiman Curhat Perasaannya
10.00
No comments
0 komentar:
Posting Komentar